Nuphii Usiel GokieL

SUGENG RAWUH WONTEN BLOG KULA

Kamis, 03 Maret 2011

klasifikasi batuan




I. TUJUAN
Tujuan dari pratikum ini adalah :
1. Mengidentifikasi ciri-ciri sampel batuan.
2. Mengklasifikasikan beberapa sampel batuan berdasar ciri-ciri sampel.

II. DASAR TEORI

A. Pengertian Batuan
Batuan merupakan zat padat yang menyusun kerak bumi atau bagian terluar kulit bumi . Batuan meliputi segala macam materi yang menyusun kerak bumi, baik padat maupun lepas seperti pasir atau debu.. Batuan sendiri tersusun oleh partikel-partikel terkecil yang diskrit yang disebut mineral . Mineral adalah suatu (fasa) padat dari unsur ( kimia atau persenyawaan kimia ) yang dibentuk oleh proses-proses anorganik dan mempunyai susunan kimia tertentu dari suatu penempatan atom-atom secara beraturan didalamnya atau yang dikenal sebagai struktur kristal.

B. Pembentukan Batuan
Pembentukan berbagai macam mineral di alam akan menghasilkan berbagai jenis batuan tertentu. Proses alamiah tersebut bisa berbeda-beda dan membentuk jenis batuan yang berbeda pula. Pembekuan magma akan membentuk berbagai jenis batuan beku. Batuan sedimen bisa terbentuk karena berbagai proses alamiah, seperti proses penghancuran atau disintegrasi batuan, pelapukan kimia, proses kimiawi dan organis serta proses penguapan/ evaporasi. Letusan gunung api sendiri dapat menghasilkan batuan piroklastik. Batuan metamorf terbentuk dari berbagai jenis batuan yang telah terbentuk lebih dahulu kemudian mengalami peningkatan temperatur atau tekanan yang cukup tinggi, namun peningkatan temperature itu sendiri maksimal di bawah temperatur magma.

Siklus Batuan
C. Jenis-jenis Batuan
1. Batuan Beku
Magma dapat mendingin dan membeku di bawah atau di atas permukaan bumi. Bila membeku di bawah permukaan bumi, terbentuklah batuan yang dinamakan batuan beku dalam atau disebut juga batuan beku intrusive (sering juga dikatakan sebagai batuan beku plutonik). Sedangkan, bila magma dapat mencapai permukaan bumi kemudian membeku, terbentuklah batuan beku luar atau batuan beku ekstrusif.
Batuan beku diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok. Pengelompokan atau klasifikasi batuan beku secara sederhana didasarkan atas tekstur dan komposisi mineralnya. Keragaman tekstur batuan beku diakibatkan oleh sejarah pendinginan magma, sedangkan komposisi mineral bergantung pada kandungan unsure kimia magma induk dan lingkungan krsitalisasinya.
Beberapa tekstur batuan beku yang umum adalah:
a) Gelas (Glassy), tidak berbutir atau tidak memiliki Kristal (amorf)
b) Fanitik (fine grained texture), bebrutir sangat halus, hanya dapat dilihat dengan mikroskop
c) Fanerik (coarse grained texture), berbutir cukup besar sehingga komponen mineral pembentuknya dapat dibedakan secara megaskopis.
d) Porfiritik, merupakan tekstur yang khusus di mana terdapat campuran antara butiran-butian kasar di dalam massa dengan butiran-butiran yang lebih halus. Butiran besar yang bentuknya relative sempurna disebut Fenokrist sedangkan butiran halus di sekitar fenokrist disebut massadasar.
Secara ringkas, klasifikasi batuan beku dapat dinyatakan sebagai berikut:

2. Batuan Sedimen
Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari pecahan atau hasil abrasi dari sedimen, batuan beku, metamorf yang tertransport dan terendapkan kemudian terlithifikasi.
Ada dua tipe sedimen yaitu: detritus dan kimiawi. Detritus terdiri dari partikel-partikel padat hasil dari pelapukan mekanis. Sedimen kimiawi terdiri dari mineral sebagai hasil kristalisasi larutan dengan proses inorganik atau aktivitas organisme. Partikel sedimen diklasifikasikan menurut ukuran butir, gravel (termasuk bolder, cobble dan pebble), pasir, lanau, dan lempung. Transportasi dari sedimen menyebabkan pembundaran dengan cara abrasi dan pemilahan (sorting). Nilai kebundaran dan sorting sangat tergantung pada ukuran butir, jarak transportasi dan proses pengendapan. Proses litifikasi dari sedimen menjadi batuan sedimen terjadi melalui kompaksi dan sementasi.
Berdasarkan cara terbentuknya batuan sedimen dapat digolongkan menjadi :
a) Batuan sedimen detritus (klastik)
Batuan sedimen klastik terbentuk melalui proses pengendapan dari material-material yang mengalami proses transportasi. Yang termasuk batuan sedimen klastik adalah:
• Breksi,dapat terjadi pengendapan langsung dari ledakan gunung api disekitar gunung dan dapat juga diendapkan di lingkungan air seperti sungai, danau, atau laut. Biasanya ukuran butir breksi lebih besar dati 22 milimeter dengan bentuk butiran yang bersudut.
• Konglomerat ,diendapkan di lingkungan sungai. Ukuran butir konglomerat lebih besar dari 2 milimeter dengan bentuk butiran yang membundar.
• Batuan batu pasir , dapat terjadi di lingkungan laut ,danau, sungai maupun delta. Ukuran butirannya antara 1/16 milimeter sampai 2 milimeter.
• Batuan lanau, berukuran butir antara sampai 1/256 milimeter sampai 1/16 milimeter.
• Batuan lempung , berukuran butir lebih kecil dari 1/256 milimeter.
b) Batuan sedimen evaporit
Batuan sedimen evaporit terbentuk dengan adanya air yang memiliki larutan kimia yang cukup pekat. Pada umumnya batuan ini terbentuk di lingkungan darat atau laut yang tertutup, sehingga sangat mungkin selalu terjadi pengayaan unsur-unsur tertentu, sebagai contohnya adalah batu garam, gip, anhidrit, dll.
c) Batuan sedimen batu bara
Batuan sedimen ini terbentuk dari unsur-unsur organik yaitu dari tumbuh-tumbuhan .Dimana sewaktu tumbuhan tersebut mati dengan cepat tertimbun oleh sustu lapisan yang tebal diatasnya sehingga tidak memungkinkan untuk terjadi pelapukan.
d) Batuan sedimen silika
Batuan ini terdiri dari rijang (chert) ,radiolaria dan tanah diatom. Proses terbentuknya batuan ini adalah gabungan antara proses organik seperti radiolaria atau diatom dan proses kimiawi untuk lebih menyempurnakannya . Batuan ini tersebarnya hanya sedikit dan terbatas sekali.
e) Batuan sedimen karbonat
Batuan ini umumnya terbentuk dari kumpulan cangkang moluska, alga, foraminifera dan lainnya yang bercangkang kapur. Proses ini biasa terjadi di lingkungan laut litoral sampai neritik. Batuan ini juga dapat terjadi melalui proses pengendapan yang merupakan rombakan dari batuan yang terbentuk lebih dahulu dan diendapkan disuatu tempat , yaitu laut neritik sampai batial. Contohnya : batu gamping terumbu, terbentuk karena batuan tersusun oleh material terumbu koral.

3. Batuan Metamorf
Batuan metamorf adalah jenis batuan yang secara genetis terebntuk oleh perubahan secara fisik dari komposisi mineralnya serta perubahan tekstru dan strukturnya akibat pengaruh tekanan (P) dan temperature (T) yang cukup tinggi. Kondisi-kondisi yang harus terpenuhi dalam pembentukan batuan metamorf adalah :
a) Terjadi dalam suasana padat
b) Bersifat isokimia
c) Terbentuknya mineral baru yang merupakan mineral khas metamorfosa
d) Terbentuknya tekstur dan struktur baru.
Proses metamorfosa diakibatkan oleh dua faktor utama yaitu Tekanan dan Temperatur (P dan T). Panas dari intrusi magma adalah sumber utama yang menyebabkan metamorfosa. Tekanan terjadi diakibatkan oleh beban perlapisan diatas (lithostatic pressure) atau tekanan diferensial sebagai hasil berbagai stress misalnya tektonik stress (differential stress). Fluida yang berasal dari batuan sedimen dan magma dapat mempercepat reaksi kima yang berlangsung pada saat proses metamorfosa yang dapat menyebabkan pembentukan mineral baru. Metamorfosis dapat terjadi di setiap kondisi tektonik, tetapi yang paling umum dijumpai pada daerah kovergensi lempeng.
Batuan metamorfosa dapat dibagi menjadi 3 yaitu:
a) Metamorfosa termal disekitar suatu instrusi magma dimana panas memegang peranan dan fluida-fluida.
b) Metamorfosa dinamis (kalaklstik) disekitar dislokasi dimana tekanan memegang peranan.
c) Metamorfosa regional , kedua efek baik panas maupun tekanan memegang peranan penting.
Pada prinsipnya batuan metamorfosa diklasifikasikan berdasarkan struktur. Struktur foliasi terjadi akibat orientasi dari mineral, sedangkan non-foliasi yang tidak memperlihatkan orientasi mineral. Foliasi merujuk kepada kesejajaran dan segregasi mineral-mineral pada batuan metamorf yang inequigranular.

III. ALAT DAN BAHAN
1. 18 macam batuan
2. Katalog batuan
3. Alat tulis

IV. LANGKAH KERJA
1. Mengamati sampel 18 batuan yang disediakan.
2. Menuliskan ciri-ciri dari masing-masing batuan.
3. Mengidentifikasi serta mengklasifikasikan sampel-sampel batuan tersebut berdasarkan ciri-ciri yang terlihat.
V. HASIL PENGAMATAN



VI. PEMBAHASAN
Ada 3 jenis batuan, yaitu
1. Batuan Beku
Batuan beku merupakan batuan yang terbentuk dari hasil pembentukan magma.
Batuan beku terdiri dari 6 macam, yaitu:
a. Batuan Basalt (Basalt)
Basalt terbentuk dari larutan magma yang menerobos hingga mencapai ke permukaan bumi berbentuk lava yang kemudian membeku dengan cepat.
Ciri-ciri dari basalt:
• Batuan beku basa berwarna gelap(hitam)
• Berbutir halus
• Mengandung banyak mineral plagioklas dan piroksen
• Susunan kimianya terdiri dari silika(SiO2) rendah (45-50%) Al2O3, SiO2, TiO2, K2O, MnO2, MgO, dan CaO.
• Padat mengkilap jika terkena cahaya , permukaan rata, dan berat.
Batuan basal berasal dari daerah Teujolet, Bogor, Cimidi, Bandung, Pasuruan. Batuan basal digunakan sebagai bahan bangunan, rumah, dan jalan.
b. Batuan Gabro (Gabbro)
Batuan ini berasal dari magma yang proses pembekuannya secara perlahan dan lebih dalam dari permukaan bumi (plutonik) dibanding proses pembekuan basalt.
Ciri-ciri dari gabro:
• Batuan beku berbutir kasar
• Komposisi mineralnya sama dengan yang dikandung oleh basalt
• Butiran mineralnya tumbuh lebih besar dari basalt
c. Batuan Granit (Granite)
Ciri-ciri dari Granit:
• Batuan beku asam berbutir kasar.
• Batuan granit berwarna kelabu dan terdapat bintik-bintik hitam.
• Mineral pembentuknya berwarna terang (Kuarsa Ortoklas).
• Proses pembekuannya perlahan dan jauh dari permukaan bumi.
• Susunan kimianya terdiri dari Al2O3, SiO2, TiO2, K2O, Fe2O3, MgO, CaO, MnO, FeO, Na2O, H2O+, P2O5.
• Batuan granit berbentuk padat tak bereaksi dengan asam sulfat, permukaan kasar, berat, tidak mudah hancur, dan berkilau.
Batuan granit berasal dari daerah Lampung, Bukit umbi, Tasikmalaya, Sulawesi.
Batuan granit digunakan sebagai bahan industri, bangunan, ornamen, lempengan ubin ,dsb
d. Andesit (Andesite)
Ciri-ciri dari Andesit:
• Batuan beku berwarna abu-abu gelap yang terbentuk sebagai lava yang menyerupai basalt.
• Andesit dapat dibedakan dengan basalt dengna adanya mineral-mineral yang lebih kasar seperti plagioklas, homblenda dan biotit
e. Diabas (Diabase)
Batuan Diabas ini terbentuk dari magma yang menerobos hingga dekat ke permukaan.
Ciri-ciri dari Diabas:
• Batuan beku berwarna abu-abu
• Berbutir sedang
• Mineral piroksen dan plagioklas berbentuk seperti jarum yang saling bersilangan
f. Dasit (Dacite)
Ciri-ciri dari Dasit:
• Batuan beku berwarna abu-abu terang
• Mineral plagioklas berbutir kasar dalam masa dasar lebih halus

2. Batuan Sedimen
Batuan sedimen merupakan batuan yang terbentuk oleh proses pengendapan mineral dan partikel-partikel batuan. Batuan sedimen umumnya membentuk susunan yang berlapis-lapis.

Batuan Sedimen terdiri dari 6 macam batuan:
a. Rijang (Chert)
Batuan ini sering disebut sebagai batuan sedimen laut dalam. Batuan ini terbentuk oleh proses pengendapan yang terjadi pada dasar samudra. Fosil renik Radiolaria yang dijumpai di dalam batu rijang di daerah Karangsambung menunjuk umur 85 juta tahun hingga mencapai 140 juta tahun yang lalu.
b. Konglomerat (Conglomerate)
Batuan sedimen klastik yang disusun oleh fragmen mineral dan butiran batuan berbentuk membulat berukuran kerikil (lebih besar dari 2mm). Fragmen-fragmen ini diikat oleh masa dasar batu pasir.
Cirri-ciri batuan konglomerat :
• Berwarna kelabu keputihan
• Tersusun atas beberapa sens (kerikil-kerikil bulat), tidak ada goresan, tidak mengkilap, kekerasan 5,5-6 patahan tidak sempurna,p ermukaan tidak rata, berat.
Batuan konglomerat ditemukan di daerah Karang sambung, Kebumen, Jateng.
Batuan konglomerat dapat digunakan sebagai bahan bangunan
c. Batupasir (Sandstone)
Batuan sedimen klastik yang di dalamnya terdapat butiran berukuran pasir ( umumnya butiran berukuran hingga 2 mm)
Ciri-ciri batupasir :
• Berwarna hitam keabu-abuan,kekuning-kuningan
• Tersusun atas senyawa kimia Al2O3, SiO2.
• Berbentuk padat butiran, tidak mengkilap, tidak menggores , kekerasan 5,4-6, patahan jelas, berat, permukaan kasar.
Ditemukan didaerah Kali boyo, Kali woro, Jateng
Batuan batupasir digunakan untuk campuran bahan bangunan , rumah, jalan



d. Batugamping Numulites (Nummulites Limestone)
Batuan sedimen bioklastik yang dipenuhi oleh fosil Foraminifera Nummulites. Fosil Nummulites memberi petunjuk bahwa batuan ini diendapkan di laut dangkal dan berumur hingga 55 juta tahun yang lalu.
e. Batugamping Merah (Kalsilute)
Batuan ini terbentuk di dasar laut dalam dimana batugamping masih bisa terbentuk. Di daerah Karangsambung batugamping merah berselang-seling dengan batu rijang.
f. Kalkarenit (Calcarenit)
Batuan ini merupakan jenis batugamping klastik yang berukuran butir menyerupai ukuran butir batupasir. Batuan ini terbentuk di lingkungan laut. Butiran berukuran pasir bisa berupa mineral kuarsa di dalam masa dasar karbonat.

3. Batuan Metamorf
Batuan Metamorf merupakan batuan yang terbentuk dari batuan asal yang dipengaruhi oleh tekanan dan temperatur.
Batuan Metamorf terdiri dari 6 macam batuan:
a. Kuarsit (Quartzite)
Batuan metamorf yang disusun oleh mineral kuarsa (SiO2) berwarna putih terang. Kuarsit terbentuk dari metamorfosa batupasir kuarsa.
b. Serpentinit (Serpentinite)
Batuan metamorf yang merupakan ubahan dari batuan ultrabasa (misalnya dunite) penyusun kerak samudera. Serpentinit memiliki warana kehijauan yang ornamental.
c. Sekis Mika (Mica Schist)
Batuan metamorf berwarna putih keperakan oleh hadirnya mineral mika. Umumnya kepingan mika berukuran lebih darai 1mm saling berangkai membentuk bidang-bidang yang saling sejajar ( disebut schistosity)



d. Filit (Phylite)
Batuan metamorf hasil dari metamorfik regional satu rendah, berbutir halus yang merupakan ubahan dari batulempung. Filit berwarna hitam keperakan dari mineral klorit, muskofit dan serisit yang membentuk sejajar.
e. Marmer
Batuan metamorf yang masif (tidak berfoliasi) berwarna terang dan biasanya sangat keras. Marmer merupakan ubahan darai batugamping.
Cirri-ciri batuan marmer
• Berwarna putih kekuningan
• Tersusun atas senyawa kimia CaO, CO3, SiO2
• Non pareus, butiran batuan teratur, berkilau, mengkilap, tidak menggores, kekerasan 6,5-7, patahan tidak sempurna.
Batuan marmer berasal dari daerah Tulungagung, Kediri, Jatim.
Batuan marmer digunakan sebagai aransemen bangunan lantai, dinding.
f. Gneis (Gneiss)
Batuan metamorf berbutir kasar dan memperlihatkan “perlapisan”. Kesan perlapisan ini sebagai hasil pemisahan mineral-mineral berwarna gelap dan mineral berwarna terang.

VII. KESIMPULAN
Batuan beku merupakan batuan yang terbentuk dari hasil pembentukan magma. Batuan beku terdiri dari 6 macam, yaitu batuan Basal (Basalt), batuan Gabro (Gabbro), batuan Granit (Granite), batuan Andesit (Andesite), batuan Diabas (Diabase), batuan Dasit (Dacite).
Batuan sedimen merupakan batuan yang terbentuk oleh proses pengendapan mineral dan partikel-partikel batuan. Batuan sedimen umumnya membentuk susunan yang berlapis-lapis. Batuan sedimen terdiri dari 6 macam batuan, yaitu batuan Rijang (Chert), Konglomerat (Conglomerate), Batupasir (Sandstone), Batugamping Numulites (Nummulites Limestone), Batugamping Merah (Kalsilute), Kalkarenit (Calcarenit).
Batuan Metamorf merupakan batuan yang terbentuk dari batuan asal yang dipengaruhi oleh tekanan dan temperatur. Batuan Metamorf terdiri dari 6 macam batuan, yaitu Kuarsit (Quartzite), Serpentinit (Serpentinite), Sekis Mika (Mica Schist), Filit (Phylite), Marmer, Gneis (Gneiss).

VIII. DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2007.PotensiGalianLogam.http://www.pertambanganjatim.or.id/index,php?option=comcontent&task+blogsection&id=0&itemid=9&limitstart=10.

Anonim.2007.PotensiGalianIndustri.http://www.pertambanganjatim.or.id/index,php?option=comcontent&task+blogsection&id=0&itemid=9&limitstart=10.

Anonim.2007.PotensiGalianBangunan.http://pertambanganjatim.or.id/index,php?option=comcontent&task+blogsection&id=0&itemid=9&limitstart=10.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar